This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
Minggu, 29 November 2009
♥ bingung memilih pasangan ♥
Dalam memilih pasangan hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan keduanya memiliki hak untuk memilih yang paling tepat sebagai pasangannya. Hal itu dikenal dalam Islam yang namanya ‘kufu’ ( layak dan serasi ), dan seorang wali nikah berhak memilihkan jodoh untuk putrinya seseorang yang sekufu, meski makna kufu paling umum dikalangan para ulama adalah seagama.
Namun makna-makna yang lain seperti kecocokan, juga merupakan makna yang tidak bisa dinafikan, dengan demikian PROSES MEMILIH ITU TERJADI PADA PIHAK LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN. Disisi lain bahwa memilih pasangan hidup dengan mempertimbangkan berbagai sisinya, asalkan pada pertimbangan-pertimbangan yang wajar serta Islami, merupakan keniscayaan hidup dan representasi kebebasan dari Allah yang Dia karuniakan kepada setiap manusia, termasuk dalam memilih suami atau istri. Aisyah Ra berkata, “Pernikahan hakikatnya adalah penghambaan, maka hendaknya dia melihat dimanakah kehormatannya akan diletakkan”
Rasulullah pun bersabda, “Barang siapa yang menjodohkan kehormatannya dengan orang yang fasik maka dia telah memutus rahimnya” (HR Ibnu Hibban). Nabi juga pernah memberikan pertimbangan kepada seorang sahabiyah yang datang kepadanya seraya minta pertimbangan atas dua orang yang akan melamarnya, lalu Nabi menjawab, “Adapun Muawiyah bin Abi sufyan dia sangat ringan tangan (alias gampang memukul), adapun yang lainnya adalah orang yang fakir tidak memiliki harta yang banyak.” Lalu Nabi menikahkannya dengan Zaid bin Haritsah.
Dan untuk memantapkan pilihan, terutama dari berbagai alternatif sebaiknya melakukan shalat istikhorah baik di tengah malam maupun di awalnya, dan lakukan secara berkali-kali. Jika telah dilakukan berkali-kali maka KEMANTAPAN YANG ADA ITULAH YANG INSYA ALLAH MERUPAKAN PETUNJUK-NYA, DAN ITULAH YANG LEBIH DIIKUTI. Tetapi perlu diingat, bahwa informasi yang dominan pada diri seseorang sering yang lebih berpengaruh terhadap istikhorah, oleh karena itu perlu dilakukan berkali-kali. Dan untuk membedakan apakah itu keputusan yang dominan adalah selera semata atau dominasi istikharah agak sulit, kecuali dengan berkali-kali, sekalipun salah satu tanda bahwa itu adalah petunjuk dari Allah adalah dimudahkannya urusan tersebut, tetapi hal tersebut bukan satu-satunya alamat yang mutlak
♥ Tanda Jodoh Kamu ♥
Dua manusia yang merasa saling berjodoh pasti memiliki ikatan emosional, spiritual dan fizikal antara keduanya. Hanya dengan menatap mata atau mendengar suaranya, kita akan merasakan getaran dan seolah ingin terus bersamanya. Benarkah seperti itu? Lalu, apakah ada petanda lainnya agar seseorang dapat merasakan bahawa si dia jodoh (soulmate) kita atau bukan?
♥1
Rahsia sepasang kekasih agar dapat memiliki usia hubungan yang panjang adalah dengan adanya saling kerjasama. Kamu dan dia selalu dapat saling membantu, dalam urusan remeh atau besar. Paling penting adalah kamu berdua selalu dapat melalui segala aspek kehidupan secara bersama-sama. Dan semuanya terasa amat menyenangkan meskipun tanpa harus melibatkan orang lain. Apakah kamu sudah merasakan perkara tersebut? Jika ya, selamat... kerana ada harapan bahawa dia adalah calon pendamping hidup kamu!
♥2
♥3
♥4
♥5
Dia selalu ada untuk kamu dalam situasi apapun. Dan dia selalu dapat memahami situasi dalam hati kamu baik dalam suka dan duka. Percayalah pasangan yang berjodoh pasti tak takut mengalami pasang-surut, suka-duka saat bersama. Sekarang, ingat-ingat kembali. Apakah dia orang pertama yang datang memberi bantuan tatkala kamu dirundung musibah? Dia selalu faham saat emosi kamu terganggu? Dia tahu keadaan waktu anda sakit? Jika ya, tak salah lagi. Dialah orangnya...
♥6
Dia tak terlalu peduli dengan masa lalu keluarga kamu, dia tak peduli dengan masa lalu kamu saat bersama kekasih terdahulu. Dia juga tak malu-malu menceritakan masa lalunya... Nah, kalau begitu ini bisa bererti dia sudah siap menerima kamu apa adanya..
♥7
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, dan kamu tak malu-malu perlihatkannya pada si dia. Bahkan pada saat kamu tampil 'buruk' di depannya sekalipun, misalnya saat kamu bangun tidur atau saat kamu sakit dan tak mandi selama dua hari. Ataupun menceritakan sejujurnya kepada kamu tentang kelemahan dan kekurangannya... Nah! Kamu dan dia memangnya disuratkan untuk bersama!
♥8
Bila merasa rahsia kamu bisa lebih selamat di tangannya daripada di tangan sahabat-sahabat kamu yang lain. Atau kamu merasa sudah tak dapat lagi menyimpan rahsia apapun darinya, maka berbahagialah! Kerana ini bererti pasangan sejati telah kamu temukan!
♥1
Rahsia sepasang kekasih agar dapat memiliki usia hubungan yang panjang adalah dengan adanya saling kerjasama. Kamu dan dia selalu dapat saling membantu, dalam urusan remeh atau besar. Paling penting adalah kamu berdua selalu dapat melalui segala aspek kehidupan secara bersama-sama. Dan semuanya terasa amat menyenangkan meskipun tanpa harus melibatkan orang lain. Apakah kamu sudah merasakan perkara tersebut? Jika ya, selamat... kerana ada harapan bahawa dia adalah calon pendamping hidup kamu!
♥2
Salah satu kriteria yang menentukan sesuai atau tidaknya dia sebagai jodoh kamu atau bukan adalah kemampuannya bersikap bersahaja di depan kamu. Cuba sekarang perhatikan, apakah gerak-gerinya, caranya berpakaian, gaya rambutnya, caranya berbicara serta tertawanya mengesankan apa adanya? Apakah setiap ucapannya selalu tampak spontan dan tidak dibuat-buat? Jika tidak, maaf kemungkinan besar dia bukan
jodoh kamu!♥3
Adanya deria batiniah membuat hati kamu berdua dapat selalu saling tahu. Dan bila kamu atau si dia dapat saling membaca fikiran dan menduga reaksi serta perasaannya satu sama lainnya pada situasi tertentu. Selamat! Sebenarnya dialah destini kebahagiaan kamu...
♥4
Bersamanya dapat membuat perasaan kamu menjadi tenang, selesa dan tanpa perasaan tertekan. Berjam-jam bersamanya, setiap waktu dan setiap hari tanpa membuat kamu merasa bosan... Inilah petanda bahawa kamu berdua kelak akan saling terikat.
♥5
Dia selalu ada untuk kamu dalam situasi apapun. Dan dia selalu dapat memahami situasi dalam hati kamu baik dalam suka dan duka. Percayalah pasangan yang berjodoh pasti tak takut mengalami pasang-surut, suka-duka saat bersama. Sekarang, ingat-ingat kembali. Apakah dia orang pertama yang datang memberi bantuan tatkala kamu dirundung musibah? Dia selalu faham saat emosi kamu terganggu? Dia tahu keadaan waktu anda sakit? Jika ya, tak salah lagi. Dialah orangnya...
♥6
Dia tak terlalu peduli dengan masa lalu keluarga kamu, dia tak peduli dengan masa lalu kamu saat bersama kekasih terdahulu. Dia juga tak malu-malu menceritakan masa lalunya... Nah, kalau begitu ini bisa bererti dia sudah siap menerima kamu apa adanya..
♥7
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, dan kamu tak malu-malu perlihatkannya pada si dia. Bahkan pada saat kamu tampil 'buruk' di depannya sekalipun, misalnya saat kamu bangun tidur atau saat kamu sakit dan tak mandi selama dua hari. Ataupun menceritakan sejujurnya kepada kamu tentang kelemahan dan kekurangannya... Nah! Kamu dan dia memangnya disuratkan untuk bersama!
♥8
Bila merasa rahsia kamu bisa lebih selamat di tangannya daripada di tangan sahabat-sahabat kamu yang lain. Atau kamu merasa sudah tak dapat lagi menyimpan rahsia apapun darinya, maka berbahagialah! Kerana ini bererti pasangan sejati telah kamu temukan!
Posted in: tips berpacaran
♥ romantis ♥ mesra ♥
Konon, cewek lebih menyukai hal-hal romantis ketimbang pria. Tapi sebenarnya, apa arti romantisme bagi Anda? Ada banyak definisi romantis atau romantisme. Yang jelas, kata Robert Billingham, professor dari Indiana University, AS, romantisme itu bukan sekedar belaian lembut, kata-kata manis, kerlingan mata, dan sekota cokelat atau segudang pujian.
“Bagi wanita, romantis adalah refleksi kepercayaan terhadap pasangannya,” kata Billingham. “Seorang wanita akan menyadari, keintiman seksual melibatkan kerelaan untuk ‘menyerahkan diri’. Itu dilakukan karena dia percaya pada pasangannya.”
Romantisme wanita biasanya mengandung emosional. Seorang pelacur akan berkata, hubungan seks yang dilakukan bersama pacarnya, berbeda dengan yang dilakukan bersama pelanggannya. “Ketika ‘bekerja’, pelacur tak mempunyai keterikatan emosional.”
Sementara bagi pria, bersikap romantis lebih mengarah pada rasa kasih, sayang, provider dan protektor. “Ketika bersikap romantis, pria sebenarnya ingin mengatakan aku sayang kamu dan tak bermaksud jahat, maka percayalah padaku,” ujar Billingham.
Tapi sayang, sedikit sekali pria yang melibatkan emosi dan kepercayaan dalam romantisme. Hal itu menyebabkan rasa kasih, sayang dan proteksi yang ingin disampaikan, kadang tak sampai tujuan. Menurut Billingham, pria lebih mengutamakan gairah dan seks dalam romantisme.
Kenapa begitu? Seorang neurolog, Dr. James Olds menjelaskan, hal itu disebabkan oleh perbedaan struktur biologis dan seks antara pria dan wanita. “Itulah kenapa pria dan wanita memandang romantisme dari kacamata yang berbeda,” ujar Olds, dari George Mason University, Virginia, AS.
Jelasnya, “Pria memiliki persediaan sperma yang mungkin tak terbatas dan secara biologis, mereka telah terprogram untuk ‘menyebarkan benih-benih itu’. Dengan begitu, mereka hanya akan menganggap romantis bila seseorang mau menjadi tempat penyebaran benihnya.”
Berkorban Demi Cinta ?
Atas nama cinta, banyak orang yang “bela-belain” berkorban apa saja. Tujuannya satu, agar pasangan bahagia. Tapi, haruskah sampai begitu? Konon, cewek mengklaim dirinya sebagai pihak yang paling banyak berkorban untuk pria. Sementara, banyak pula arjuna yang merasa telah “berkorban” dan telaten merawat cintanya.
Terlepas dari pihak mana yang paling banyak berkorban, psikoterapis Dr. Laura Schlessinger, di Los Angeles, AS, menilai “berkorban” adalah hal terbodoh yang dilakukan orang. Tentu, Schlessinger tak bermaksud mengajak kita untuk menjadi orang egois, dan tak pedulian. Buktinya, dia menyarankan kita untuk tetap bersabar dan menjunjung tinggi toleransi.
Seimbang. Konon pula, wanita memiliki kadar toleransi dan kesabaran yang lebih tinggi dibanding pria. Mungkin itulah sebabnya, wanita menjadi pihak yang lebih banyak berkorban atau mengalah.
Nyatanya, “Banyak wanita yang merasa harus berkorban. Bahkan, tak sedikit wanita merasa bahagia atas pengorbanannya. Padahal, kondisi itu, jauh dari sebuah hubungan sehat.” Padahal, kebahagiaan sejati itu hanya bisa diperoleh jika ada keseimbangan. “Jadi, bukan hanya wanita saja atau pria saja yang harus berkorban. Tapi harus dua-duanya.”
`Dalam porsi tertentu, berkorban atau mengalah akan sangat membantu sebuah hubungan. Tapi bila dibiarkan terus-terusan, kondisi itu bisa terbalik menjadi bom waktu, yang siap meledak kapan saja.
Jadi, jangan pernah takut untuk menegosiasikan setiap kondisi atau masalah yang dihadapi. Hal itu bisa menjadi pelajaran toleransi bagi pasangan, dan pelajaran otorisasi bagi Anda.
Posted in: tips berpacaran
♥ tips berpacaran ♥
Bila saatnya tiba, kita tidak lagi mencari teman kencan, tapi teman sejiwa. Tahukah anda, perbedaan antara pria yg bisa di ajak kencan dan pria yg bisa di ajak menikah?? Pria yg bisa di ajak kencan, memberikan saat2 indah,tapi pria yg bisa diajak menikah akan memberikan kehidupan yg indah untuk kita. Pria yg bisa diajak menikah, biasanya pemalu di awal proses kencan, bahkan kadang tidak menarik. Tapi individu yg justru mengawali dengan tidak terburu2 akan menjalani dengan proses dengan baik dan berakhir dengan bahagia. Dalam mencari jodoh yg harus dilakukan pertama kali dan paling mendasar, bangun persahabatan terlebih dahulu. Untuk menemukan CINTA SEJATI, anda tinggal mencari sahabat terbaik, bukan pecinta ulung. Pasangan yg telah menikah lama biasanya mengatakan,”Pasangan saya merupakan sahabat terbaik”. Sahabat yg akan di jadikan pasangan anda, seseorg yg secara fisik maupun psikologis menarik hati anda. Maksudnya pasangan hidup anda harus yg nyambung…..githu…..!!!
Jangan silau dengan penampilan fisik (misal, macho,tampan, punya mobil bagus, bla..bla..)
Kencan adalah suatu proses mencari tahu apa yg benar2 diinginkan.
1. Ingat perbedaan mendasar pria yg bisa di ajak menikah dan yg bisa diajak kencan. Biasanya pria yg bisa di ajak kencan pandai merayu, tapi tidak mampu mempertahankan hubungan.
2. Jangan terjebak dengan ilusi ROMANTIS. Hati2 dengan pria yg biasanya hanya bersenang2: memberikan bunga, permen ato perhatian tetapi tidak bisa memberikan dukungan saat anda melalui saat2 berat.
3. Pria yg mau di ajak menikah mencintai anda secara keseluruhan, tidak hanya yg baik2 saja.
4. Carilah pria yg bisa memberikan rasa aman secara emosional.
1. Ada beberapa pria yg tidak bisa di ajak serius. Mereka mempunyai kecenderungan tidak setia dan selalu mencari yg “lebih” lagi, seperti ungkapan “rumput tetangga lebih hijau”..hehehe…. Jika pria yg pergi dengan anda selalu melirik wanita lain (alias ganjen), jangan coba2 menjalin hubungan dengannya. Kecuali disaat2 tertentu dia ingin membuat anda jealous…(anda pasti tahu dimana dia becanda ato serius saat melirik wanita lain).
2. Tentukan batasnya, jangan biarkan orang lain berulang2 menyakiti hati anda, Jika terjadi dan anda tidak mengatakan apa2, sama artinya dengan “dia dapat memperlakukan anda seenak perutnya”.
Misalnya, jika anda membutuhkan seseorg yg benar2 sensitif dan bisa diajak bicara, jangan terpaku pada pria yg tampan tapi pendiam. Jangan buang waktu berkencan dengan pria yg pada dasarnya tidak akan membuat anda bahagia. Jika anda tahu apa yg di butuhkan (bukan hanya diinginkan) dan tahu apa yg bisa membuat anda bahagia, anda akan mampu mengenali si dia saat menampilkan kualitas dirinya, bukan hanya dari penampilan luarnya saja.
Jika ada pria yg berjanji akan menghubungi anda tapi tidak melakukannya, anda berhak menanyakan alasannya. Sering kali wanita membuat kesimpulan keliru ttg hal ini. Pria dan wanita berbeda, mereka melakukan sesuatu dengan alasan dan motivasi yg berbeda pula. Jangan terlalu berprasangka dan berpikiran terlalu jauh atau yg nggak2. Sebaiknya minta klarifikasi atau penjelasan secara langsung dari dia…anggap saja dia montir bengkel mobil anda.
Seperti juga persahabatan, kencan yg serius membutuhkan waktu. Dalam tahap ini mulailah mencari tahu seperti apa pria yg berkencan dengan anda. Misalnya mencoba dengan mengatakan hal yg sederhana, katakan padanya anda mengalami yg tidak menyenangkan hari ini. Bila ia tidak bertanya MENGAPA dan malah mengalihkan pembicaraan ke topik lain, anda bisa tahu pria ini bukan org yg enak di ajak “berbagi” perasaan. Ingat: kemampuan berbagi, kunci ikatan cinta sejati yg kuat. Suatu hubungan bukanlah suatu yg anda miliki atau tidak. Melainkan merupakan kerja sama dua belah pihak, satu kesatuan, dimana terdapat saling asuh, dukungan stimulasi, kejujuran,dan banyak lagi.
Setiap org yg terlibat dalam hidup anda, memberikan pelajaran berharga (termasuk >> mantan2 pacar anda). Apapun yg menimpa anda, anda bisa mengambil hikmahnya. Hubungan sebelumnya bisa di jadikan pelajaran, apa yg membuat anda bahagia dan sebaliknya. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri, tapi belajar dari kesalahan atau kegagalan sebelumnya. Ingat, berbuat KHILAF itu manusiawi, tapi jika melakukannya terus menerus, itu suatu KEBODOHAN.
Wanita seringkali terpaku pada pola harapan yg lazim ttg cinta. Misalnya hanya menikah dengan pria yg berasal dari kota, gaul, terpelajar dan bekerja di kantor. Jangan takut mencoba sesuatu yg tampak tidak bisa membuat anda bahagia. Siapa tahu anda malah bisa senang tinggal di desa dengan tenang bersama suami (bisa gak yaa??)…hihihihiiii.. Jangan hanya berkencan dengan tipe anda. Tipe hanyalah serangkaian sifat yg ada pada seseorang. Anda kan tidak berkencan dengan serangkaian tipe itu , melainkan secara keseluruhan. Banyak pria dan wanita tidak memanfaatkan waktu secara keseluruhan, untuk menganalisa apa yg sebenarnya di inginkan. Mereka langsung memilih dengan gampang dan cepat, “berkencan dengan org yg sesuai dengan tipenya”. Ini adalah suatu phobia (ketakutan) terhadap komitmen.
Jangan “berpura-pura” dalam berhubungan, percuma dan tidak akan ada hasilnya. Ada empat kualitas utama dari seseorg, entah itu pria atau wanita, yg bisa membuat org lain tertarik:
1. autentik (asli)
2. dapat di percaya
3. genuine (tulen/rajin)
4. tidak plin-plan alias konsisten
Pria dan wanita yg bisa di percaya, selalu jujur dan menjadi dirinya sendiri, akan dapat menikmati kehidupan dan akhirnya menemukan CINTA SEJATINYA!
JADIKAN SAHABAT LEBIH DULU
Jangan silau dengan penampilan fisik (misal, macho,tampan, punya mobil bagus, bla..bla..)
Kencan adalah suatu proses mencari tahu apa yg benar2 diinginkan.
CARI PASANGAN BUAT MENIKAH BUKAN UNTUK PACARAN
1. Ingat perbedaan mendasar pria yg bisa di ajak menikah dan yg bisa diajak kencan. Biasanya pria yg bisa di ajak kencan pandai merayu, tapi tidak mampu mempertahankan hubungan.
2. Jangan terjebak dengan ilusi ROMANTIS. Hati2 dengan pria yg biasanya hanya bersenang2: memberikan bunga, permen ato perhatian tetapi tidak bisa memberikan dukungan saat anda melalui saat2 berat.
3. Pria yg mau di ajak menikah mencintai anda secara keseluruhan, tidak hanya yg baik2 saja.
4. Carilah pria yg bisa memberikan rasa aman secara emosional.
TENTUKAN BATAS DALAM BERHUBUNGAN
1. Ada beberapa pria yg tidak bisa di ajak serius. Mereka mempunyai kecenderungan tidak setia dan selalu mencari yg “lebih” lagi, seperti ungkapan “rumput tetangga lebih hijau”..hehehe…. Jika pria yg pergi dengan anda selalu melirik wanita lain (alias ganjen), jangan coba2 menjalin hubungan dengannya. Kecuali disaat2 tertentu dia ingin membuat anda jealous…(anda pasti tahu dimana dia becanda ato serius saat melirik wanita lain).
2. Tentukan batasnya, jangan biarkan orang lain berulang2 menyakiti hati anda, Jika terjadi dan anda tidak mengatakan apa2, sama artinya dengan “dia dapat memperlakukan anda seenak perutnya”.
TULISLAH KUALITAS YG DI BUTUHKAN DARI SEORG PRIA
Misalnya, jika anda membutuhkan seseorg yg benar2 sensitif dan bisa diajak bicara, jangan terpaku pada pria yg tampan tapi pendiam. Jangan buang waktu berkencan dengan pria yg pada dasarnya tidak akan membuat anda bahagia. Jika anda tahu apa yg di butuhkan (bukan hanya diinginkan) dan tahu apa yg bisa membuat anda bahagia, anda akan mampu mengenali si dia saat menampilkan kualitas dirinya, bukan hanya dari penampilan luarnya saja.
JANGAN TAKUT BERTANYA
Jika ada pria yg berjanji akan menghubungi anda tapi tidak melakukannya, anda berhak menanyakan alasannya. Sering kali wanita membuat kesimpulan keliru ttg hal ini. Pria dan wanita berbeda, mereka melakukan sesuatu dengan alasan dan motivasi yg berbeda pula. Jangan terlalu berprasangka dan berpikiran terlalu jauh atau yg nggak2. Sebaiknya minta klarifikasi atau penjelasan secara langsung dari dia…anggap saja dia montir bengkel mobil anda.
PAHAMI TERLEBIH DAHULU, KENCAN, SEPERTI JUGA PERNIKAHAN, MERUPAKAN PROSES
Seperti juga persahabatan, kencan yg serius membutuhkan waktu. Dalam tahap ini mulailah mencari tahu seperti apa pria yg berkencan dengan anda. Misalnya mencoba dengan mengatakan hal yg sederhana, katakan padanya anda mengalami yg tidak menyenangkan hari ini. Bila ia tidak bertanya MENGAPA dan malah mengalihkan pembicaraan ke topik lain, anda bisa tahu pria ini bukan org yg enak di ajak “berbagi” perasaan. Ingat: kemampuan berbagi, kunci ikatan cinta sejati yg kuat. Suatu hubungan bukanlah suatu yg anda miliki atau tidak. Melainkan merupakan kerja sama dua belah pihak, satu kesatuan, dimana terdapat saling asuh, dukungan stimulasi, kejujuran,dan banyak lagi.
MEMANDANG HUBUNGAN SEBELUMNYA SEBAGAI PELAJARAN, BUKAN KEGAGALAN
Setiap org yg terlibat dalam hidup anda, memberikan pelajaran berharga (termasuk >> mantan2 pacar anda). Apapun yg menimpa anda, anda bisa mengambil hikmahnya. Hubungan sebelumnya bisa di jadikan pelajaran, apa yg membuat anda bahagia dan sebaliknya. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri, tapi belajar dari kesalahan atau kegagalan sebelumnya. Ingat, berbuat KHILAF itu manusiawi, tapi jika melakukannya terus menerus, itu suatu KEBODOHAN.
JANGAN TAKUT MENCOBA, SEKALIPUN TIDAK SESUAI DENGAN HARAPAN ANDA.
Wanita seringkali terpaku pada pola harapan yg lazim ttg cinta. Misalnya hanya menikah dengan pria yg berasal dari kota, gaul, terpelajar dan bekerja di kantor. Jangan takut mencoba sesuatu yg tampak tidak bisa membuat anda bahagia. Siapa tahu anda malah bisa senang tinggal di desa dengan tenang bersama suami (bisa gak yaa??)…hihihihiiii.. Jangan hanya berkencan dengan tipe anda. Tipe hanyalah serangkaian sifat yg ada pada seseorang. Anda kan tidak berkencan dengan serangkaian tipe itu , melainkan secara keseluruhan. Banyak pria dan wanita tidak memanfaatkan waktu secara keseluruhan, untuk menganalisa apa yg sebenarnya di inginkan. Mereka langsung memilih dengan gampang dan cepat, “berkencan dengan org yg sesuai dengan tipenya”. Ini adalah suatu phobia (ketakutan) terhadap komitmen.
JADILAH DIRI ANDA SENDIRI
Jangan “berpura-pura” dalam berhubungan, percuma dan tidak akan ada hasilnya. Ada empat kualitas utama dari seseorg, entah itu pria atau wanita, yg bisa membuat org lain tertarik:
1. autentik (asli)
2. dapat di percaya
3. genuine (tulen/rajin)
4. tidak plin-plan alias konsisten
Pria dan wanita yg bisa di percaya, selalu jujur dan menjadi dirinya sendiri, akan dapat menikmati kehidupan dan akhirnya menemukan CINTA SEJATINYA!
Posted in: tips berpacaran
♥ ungkapan hati ♥
Ungkapan Hati
senandung senja menghiasi sudut hati yang kelam…
berharap tidak sekelam sang malam…
walaupun tak berharap menerangi malam…
hanya ingin membagi cahaya yang sedikit redup…
kata-kata hanya menyakitkan hati…
aku tak peduli…
apapun itu aku tetap meyakinkan diri…
bahwa itu bukan aku…
benteng terkuat adalah keteguhan hati…
dan lawan terkuat adalah diri sendiri…
Warning :♥ cobalah melupakan, jangan menyakiti dirimu sendiri ( lebih baik disakiti dari pada menyakiti ) ♥
Posted in: puisi
( ♥ ) proses patah hati ( ♥ )
Coba deh diingat-ingat lagi proses waktu habis patah hati itu sampai sekarang.
Apa sih yang sebenarnya terjadi kok akhirnya kita bisa sampai ada di sini, mulai jalanin kehidupan semula?
1. Menyangkal
Ini tahap pertama yang biasanya terjadi setelah kita mengalami patah hati. Entah karena ‘diputusin’ atau bahkan terpaksa ‘mutusin’. Di tahap ini, biasanya kita masih di fase antara percaya-nggak percaya sama apa yang baru aja terjadi. Kita masih belum bisa benar-benar nerima bahwa kita memang udah putus sama si pasangan. Biasanya akan muncul pikiran, “Ah, paling juga cuma sementara,” atau “Ah, ini cuma berantem aja kali kaya’ biasanya,” atau “Nggak mungkin lah kejadiannya begitu.” Intinya sih, kita masih berusaha meyakinkan diri sendiri (baca: menyangkal) kalau apa yang barusan terjadi itu nggak benar-benar terjadi.
2. Marah
Begitu udah mulai ngeh kalau peristiwa itu (baca: diputusin atau mutusin atau ditinggal pergi sama si pujaan hati) memang benar-benar nyata dan penyangkalan yang kemarin-kemarin itu memang cuma sekedar penyangkalan, akan mulai muncul perasaan marah. Mulai nuding si dia sebagai pihak yang bersalah, yang nggak bisa mempertahankan hubungan kita lah, yang terlalu takut untuk berdebat sama orangtuanya lah, yang cuma mikirin diri sendiri dan nggak mikirin kita lah, dan seterusnya. Atau juga nyalahin pihak luar lainnya, nyalahin orangtuanya, nyalahin norma sosial, atau pihak manapun yang menurut kita pantas disalahin. Dan nggak jarang juga di tahap ini akan muncul keinginan untuk balas dendam. Entah untuk buktiin kalau kita bisa hidup sendirian tanpa si dia, bisa dapat orang yang lebih baik, bisa buktiin kalau kita adalah orang yang pantas di depan orangtuanya, dan seterusnya.
3. Tawar-menawar
Setelah sadar juga kalau kehilangan si pujaan hati memang benar-benar terjadi, nggak bisa diundur lagi, orangtuanya udah nggak mau anaknya ketemu sama kita, atau bahkan pernikahan si dia sama pasangan barunya itu nggak bisa ditunda – misalnya karena si pasangan udah keburu hamil, mulailah tahap tawar-menawar ini. Ada proses ‘negosiasi’ untuk menukar kembalinya lagi hubungan kita sama si mantan dengan apapun yang kepikir sama kita. Misalnya nih, “Bisa nggak sih paling nggak gue sama dia nggak putus dulu sampai gue bisa meyakinkan nyokap-bokap gue?” atau “Iya, gue ngerti sih kalau orangtuanya nggak setuju, tapi mungkin ini karena gue kurang bisa meyakinkan mereka. Kalau gue bisa bikin orangtuanya yakin, pasti hubungan gue sama dia bisa jalan terus kok,” atau “Kalau dia ngasih kesempatan gue untuk deket dulu sama dia, boleh deh habis itu dia deket sama cowok lain. Setidak-tidaknya ‘kan dia tahu gimana rasanya kalau deket sama gue.” Intinya, kita masih berusaha meraih lagi apa yang sebenarnya ‘udah hilang’ dengan tawar-menawar itu.
4. Depresi
Di tahap ini, kita biasanya mulai benar-benar ngerasain yang namanya kehilangan. Kita akan lebih banyak diam, menyendiri, menghindari orang lain dan teman-teman, menghabiskan setiap hari untuk nangis dan mojok di kamar sendirian. Kalau udah begini, akan mulai hobi dengerin lagi tuh lagu-lagu penyayat hati, lagu-lagu yang biasanya didengerin berdua sama si mantan, atau lagu-lagu yang dulu pernah dinyanyiin buat dia, mulai nulis-nulis puisi patah hati, dan seterusnya-dan seterusnya. Nggak ada lagi deh yang mau dilakukan selain meratap sendirian. Tapiiii.. biarpun begitu, sebaiknya sih buat kita yang jadi teman-teman dari si patah hati ini untuk tahu kondisi ini dan nggak usah mencoba untuk menghibur dia atau narik dia dari kesendiriannya. Orang yang lagi ada di tahap ini, termasuk kita, butuh kok ngerasain kesedihannya.
5. Penerimaan
Di tahap terakhir ini, kita akan benar-benar sadar kalau kita memang lagi patah hati akibat putus dari si mantan atau karena si orang yang selama ini digebet itu udah jadi sama orang lain. Walaupun masih pengen sendirian terus, tapi udah nggak ada lagi tuh marah-marah, ngurung diri di kamar berhari-hari, atau nangis-nangis meratapi kehilangan kita. Pelan-pelan, kita udah mulai beraktivitas lagi, mulai jalan-jalan, mulai nonton bioskop, walaupun memang tetap lebih senang melakukan semuanya sendirian dan nggak ramai-ramai sih. Kalau udah di tahap ini, pada dasarnya kita nggak cuma mulai sadar sepenuhnya kalau kita kehilangan si pujaan hati, tapi juga mulai bisa nerima bahwa kita sedih karena patah hati.
proses
Warning :♥ cobalah melupakan jangan menyakiti dirimu sendiri ( lebih baik disakiti dari pada menyakiti ) ♥
Apa sih yang sebenarnya terjadi kok akhirnya kita bisa sampai ada di sini, mulai jalanin kehidupan semula?
1. Menyangkal
Ini tahap pertama yang biasanya terjadi setelah kita mengalami patah hati. Entah karena ‘diputusin’ atau bahkan terpaksa ‘mutusin’. Di tahap ini, biasanya kita masih di fase antara percaya-nggak percaya sama apa yang baru aja terjadi. Kita masih belum bisa benar-benar nerima bahwa kita memang udah putus sama si pasangan. Biasanya akan muncul pikiran, “Ah, paling juga cuma sementara,” atau “Ah, ini cuma berantem aja kali kaya’ biasanya,” atau “Nggak mungkin lah kejadiannya begitu.” Intinya sih, kita masih berusaha meyakinkan diri sendiri (baca: menyangkal) kalau apa yang barusan terjadi itu nggak benar-benar terjadi.
2. Marah
Begitu udah mulai ngeh kalau peristiwa itu (baca: diputusin atau mutusin atau ditinggal pergi sama si pujaan hati) memang benar-benar nyata dan penyangkalan yang kemarin-kemarin itu memang cuma sekedar penyangkalan, akan mulai muncul perasaan marah. Mulai nuding si dia sebagai pihak yang bersalah, yang nggak bisa mempertahankan hubungan kita lah, yang terlalu takut untuk berdebat sama orangtuanya lah, yang cuma mikirin diri sendiri dan nggak mikirin kita lah, dan seterusnya. Atau juga nyalahin pihak luar lainnya, nyalahin orangtuanya, nyalahin norma sosial, atau pihak manapun yang menurut kita pantas disalahin. Dan nggak jarang juga di tahap ini akan muncul keinginan untuk balas dendam. Entah untuk buktiin kalau kita bisa hidup sendirian tanpa si dia, bisa dapat orang yang lebih baik, bisa buktiin kalau kita adalah orang yang pantas di depan orangtuanya, dan seterusnya.
3. Tawar-menawar
Setelah sadar juga kalau kehilangan si pujaan hati memang benar-benar terjadi, nggak bisa diundur lagi, orangtuanya udah nggak mau anaknya ketemu sama kita, atau bahkan pernikahan si dia sama pasangan barunya itu nggak bisa ditunda – misalnya karena si pasangan udah keburu hamil, mulailah tahap tawar-menawar ini. Ada proses ‘negosiasi’ untuk menukar kembalinya lagi hubungan kita sama si mantan dengan apapun yang kepikir sama kita. Misalnya nih, “Bisa nggak sih paling nggak gue sama dia nggak putus dulu sampai gue bisa meyakinkan nyokap-bokap gue?” atau “Iya, gue ngerti sih kalau orangtuanya nggak setuju, tapi mungkin ini karena gue kurang bisa meyakinkan mereka. Kalau gue bisa bikin orangtuanya yakin, pasti hubungan gue sama dia bisa jalan terus kok,” atau “Kalau dia ngasih kesempatan gue untuk deket dulu sama dia, boleh deh habis itu dia deket sama cowok lain. Setidak-tidaknya ‘kan dia tahu gimana rasanya kalau deket sama gue.” Intinya, kita masih berusaha meraih lagi apa yang sebenarnya ‘udah hilang’ dengan tawar-menawar itu.
4. Depresi
Di tahap ini, kita biasanya mulai benar-benar ngerasain yang namanya kehilangan. Kita akan lebih banyak diam, menyendiri, menghindari orang lain dan teman-teman, menghabiskan setiap hari untuk nangis dan mojok di kamar sendirian. Kalau udah begini, akan mulai hobi dengerin lagi tuh lagu-lagu penyayat hati, lagu-lagu yang biasanya didengerin berdua sama si mantan, atau lagu-lagu yang dulu pernah dinyanyiin buat dia, mulai nulis-nulis puisi patah hati, dan seterusnya-dan seterusnya. Nggak ada lagi deh yang mau dilakukan selain meratap sendirian. Tapiiii.. biarpun begitu, sebaiknya sih buat kita yang jadi teman-teman dari si patah hati ini untuk tahu kondisi ini dan nggak usah mencoba untuk menghibur dia atau narik dia dari kesendiriannya. Orang yang lagi ada di tahap ini, termasuk kita, butuh kok ngerasain kesedihannya.
5. Penerimaan
Di tahap terakhir ini, kita akan benar-benar sadar kalau kita memang lagi patah hati akibat putus dari si mantan atau karena si orang yang selama ini digebet itu udah jadi sama orang lain. Walaupun masih pengen sendirian terus, tapi udah nggak ada lagi tuh marah-marah, ngurung diri di kamar berhari-hari, atau nangis-nangis meratapi kehilangan kita. Pelan-pelan, kita udah mulai beraktivitas lagi, mulai jalan-jalan, mulai nonton bioskop, walaupun memang tetap lebih senang melakukan semuanya sendirian dan nggak ramai-ramai sih. Kalau udah di tahap ini, pada dasarnya kita nggak cuma mulai sadar sepenuhnya kalau kita kehilangan si pujaan hati, tapi juga mulai bisa nerima bahwa kita sedih karena patah hati.
proses
Warning :♥ cobalah melupakan jangan menyakiti dirimu sendiri ( lebih baik disakiti dari pada menyakiti ) ♥
Posted in: tips berpacaran
Senin, 23 November 2009
Patah Hati ( broken heart )
Udah pacaran bertahun-tahun, udah sama-sama punya rencana ke depan mau gimana sama hubungan ini, ternyata orangtua nggak setuju sama hubungan kita. Atau udah sayaaannnggg banget sama si pacar, udah ngapa-ngapain bareng, ke mana-mana berdua, tahu-tahu kita dijodohin sama orang lain. Atau udah ngejar-ngejar setengah mati, berasa udah dekeeett banget, tiba-tiba dia ngasih tahu kalau dia baru aja resmi pacaran sama orang lain.
Kalau udah begini, tiba-tiba berasa dunia itu mau runtuh aja.
Kiamat kaya’nya udah tinggal menghitung waktu.
Berasa nggak bakalan bisa lagi deh menjalani hari-hari setelah peristiwa patah hati itu.
Tapiii.. itu dulu. Coba lihat sekarang.
Nyatanya udah bisa kerja lagi. Udah bisa jalan-jalan sana-sini sama teman-teman lagi. Udah bisa kopdar-kopdar lagi, ikut kegiatan baru ini-itu. Atau malah, udah bisa pacaran atau ngejar-ngejar pujaan hati yang lain lagi.
Kebayang nggak sih, duluuu waktu masih patah hati itu, kalau akhirnya kita tetap bisa jalanin hidup seperti semula? Atau malah lebih baik.
Coba deh diingat-ingat lagi proses waktu habis patah hati itu sampai sekarang.
Apa sih yang sebenarnya terjadi kok akhirnya kita bisa sampai ada di sini, mulai jalanin kehidupan semula?
‘Kan kita pikir kita akan bisa pedekate lagi, pacaran lagi, atau mungkin menikah lagi, setelah melewati semua (baca: kelima) tahap patah hati sama si mantan yang sebelumnya tuh. Tapiiii sebenarnya nggak gitu juga. Kadang-kadang kita masih di tahap kedua, tapi udah mulai pacaran lagi – mungkin untuk balas dendam atau membuktikan sama si mantan kalau kita juga bisa hidup terus kok tanpa dia, kalau kita bisa kok pacaran sama orang lain.
Atau mungkin kita masih di tahap ketiga. Berharap dengan pedekate sama orang lain tapi masih dalam status pacaran sama si dia (yang lama ini), kita akan lebih bisa mengatasi kalau nantinya beneran putus. Kasar-kasarnya nih, udah ada bempernya dulu.
Kalau menurut saya siihh.. kalau memang belum benar-benar sampai melewati tahap kelima itu, mendingan sih nggak usah pacaran dulu kali. Karena diakui atau nggak, biasanya pedekate atau pacaran atau menikah yang dilakukan sebelum kita benar-benar nerima patah hati yang kemarin itu, kasar-kasarnya nih, memang berfungsi sebagai obat merah aja.
Godaannya sih pasti gede banget untuk mulai hubungan baru. Begitu ada orang yang menarik dikiittt aja, berasa naksir lagi. Padahal sih, mungkin bukan benar-benar suka sama si orang baru ini. Mungkin - ya itu tadi - dia pas lagi bisa nyediain obat merah dan perbannya.
Tapi nanti kalau udah kering lukanya, belum tentu ternyata kita benar-benar suka sama dia.
sumber :
http://ngerumpi.com/
Kalau udah begini, tiba-tiba berasa dunia itu mau runtuh aja.
Kiamat kaya’nya udah tinggal menghitung waktu.
Berasa nggak bakalan bisa lagi deh menjalani hari-hari setelah peristiwa patah hati itu.
Tapiii.. itu dulu. Coba lihat sekarang.
Nyatanya udah bisa kerja lagi. Udah bisa jalan-jalan sana-sini sama teman-teman lagi. Udah bisa kopdar-kopdar lagi, ikut kegiatan baru ini-itu. Atau malah, udah bisa pacaran atau ngejar-ngejar pujaan hati yang lain lagi.
Kebayang nggak sih, duluuu waktu masih patah hati itu, kalau akhirnya kita tetap bisa jalanin hidup seperti semula? Atau malah lebih baik.
Coba deh diingat-ingat lagi proses waktu habis patah hati itu sampai sekarang.
Apa sih yang sebenarnya terjadi kok akhirnya kita bisa sampai ada di sini, mulai jalanin kehidupan semula?
- Menyangkal
Ini tahap pertama yang biasanya terjadi setelah kita mengalami patah hati. Entah karena ‘diputusin’ atau bahkan terpaksa ‘mutusin’. Di tahap ini, biasanya kita masih di fase antara percaya-nggak percaya sama apa yang baru aja terjadi. Kita masih belum bisa benar-benar nerima bahwa kita memang udah putus sama si pasangan. Biasanya akan muncul pikiran, “Ah, paling juga cuma sementara,” atau “Ah, ini cuma berantem aja kali kaya’ biasanya,” atau “Nggak mungkin lah kejadiannya begitu.” Intinya sih, kita masih berusaha meyakinkan diri sendiri (baca: menyangkal) kalau apa yang barusan terjadi itu nggak benar-benar terjadi. - Marah
Begitu udah mulai ngeh kalau peristiwa itu (baca: diputusin atau mutusin atau ditinggal pergi sama si pujaan hati) memang benar-benar nyata dan penyangkalan yang kemarin-kemarin itu memang cuma sekedar penyangkalan, akan mulai muncul perasaan marah. Mulai nuding si dia sebagai pihak yang bersalah, yang nggak bisa mempertahankan hubungan kita lah, yang terlalu takut untuk berdebat sama orangtuanya lah, yang cuma mikirin diri sendiri dan nggak mikirin kita lah, dan seterusnya. Atau juga nyalahin pihak luar lainnya, nyalahin orangtuanya, nyalahin norma sosial, atau pihak manapun yang menurut kita pantas disalahin. Dan nggak jarang juga di tahap ini akan muncul keinginan untuk balas dendam. Entah untuk buktiin kalau kita bisa hidup sendirian tanpa si dia, bisa dapat orang yang lebih baik, bisa buktiin kalau kita adalah orang yang pantas di depan orangtuanya, dan seterusnya. - Tawar-menawar
Setelah sadar juga kalau kehilangan si pujaan hati memang benar-benar terjadi, nggak bisa diundur lagi, orangtuanya udah nggak mau anaknya ketemu sama kita, atau bahkan pernikahan si dia sama pasangan barunya itu nggak bisa ditunda – misalnya karena si pasangan udah keburu hamil, mulailah tahap tawar-menawar ini. Ada proses ‘negosiasi’ untuk menukar kembalinya lagi hubungan kita sama si mantan dengan apapun yang kepikir sama kita. Misalnya nih, “Bisa nggak sih paling nggak gue sama dia nggak putus dulu sampai gue bisa meyakinkan nyokap-bokap gue?” atau “Iya, gue ngerti sih kalau orangtuanya nggak setuju, tapi mungkin ini karena gue kurang bisa meyakinkan mereka. Kalau gue bisa bikin orangtuanya yakin, pasti hubungan gue sama dia bisa jalan terus kok,” atau “Kalau dia ngasih kesempatan gue untuk deket dulu sama dia, boleh deh habis itu dia deket sama cowok lain. Setidak-tidaknya ‘kan dia tahu gimana rasanya kalau deket sama gue.” Intinya, kita masih berusaha meraih lagi apa yang sebenarnya ‘udah hilang’ dengan tawar-menawar itu. - Depresi
Di tahap ini, kita biasanya mulai benar-benar ngerasain yang namanya kehilangan. Kita akan lebih banyak diam, menyendiri, menghindari orang lain dan teman-teman, menghabiskan setiap hari untuk nangis dan mojok di kamar sendirian. Kalau udah begini, akan mulai hobi dengerin lagi tuh lagu-lagu penyayat hati, lagu-lagu yang biasanya didengerin berdua sama si mantan, atau lagu-lagu yang dulu pernah dinyanyiin buat dia, mulai nulis-nulis puisi patah hati, dan seterusnya-dan seterusnya. Nggak ada lagi deh yang mau dilakukan selain meratap sendirian. Tapiiii.. biarpun begitu, sebaiknya sih buat kita yang jadi teman-teman dari si patah hati ini untuk tahu kondisi ini dan nggak usah mencoba untuk menghibur dia atau narik dia dari kesendiriannya. Orang yang lagi ada di tahap ini, termasuk kita, butuh kok ngerasain kesedihannya. - Penerimaan
Di tahap terakhir ini, kita akan benar-benar sadar kalau kita memang lagi patah hati akibat putus dari si mantan atau karena si orang yang selama ini digebet itu udah jadi sama orang lain. Walaupun masih pengen sendirian terus, tapi udah nggak ada lagi tuh marah-marah, ngurung diri di kamar berhari-hari, atau nangis-nangis meratapi kehilangan kita. Pelan-pelan, kita udah mulai beraktivitas lagi, mulai jalan-jalan, mulai nonton bioskop, walaupun memang tetap lebih senang melakukan semuanya sendirian dan nggak ramai-ramai sih. Kalau udah di tahap ini, pada dasarnya kita nggak cuma mulai sadar sepenuhnya kalau kita kehilangan si pujaan hati, tapi juga mulai bisa nerima bahwa kita sedih karena patah hati.
‘Kan kita pikir kita akan bisa pedekate lagi, pacaran lagi, atau mungkin menikah lagi, setelah melewati semua (baca: kelima) tahap patah hati sama si mantan yang sebelumnya tuh. Tapiiii sebenarnya nggak gitu juga. Kadang-kadang kita masih di tahap kedua, tapi udah mulai pacaran lagi – mungkin untuk balas dendam atau membuktikan sama si mantan kalau kita juga bisa hidup terus kok tanpa dia, kalau kita bisa kok pacaran sama orang lain.
Atau mungkin kita masih di tahap ketiga. Berharap dengan pedekate sama orang lain tapi masih dalam status pacaran sama si dia (yang lama ini), kita akan lebih bisa mengatasi kalau nantinya beneran putus. Kasar-kasarnya nih, udah ada bempernya dulu.
Kalau menurut saya siihh.. kalau memang belum benar-benar sampai melewati tahap kelima itu, mendingan sih nggak usah pacaran dulu kali. Karena diakui atau nggak, biasanya pedekate atau pacaran atau menikah yang dilakukan sebelum kita benar-benar nerima patah hati yang kemarin itu, kasar-kasarnya nih, memang berfungsi sebagai obat merah aja.
Godaannya sih pasti gede banget untuk mulai hubungan baru. Begitu ada orang yang menarik dikiittt aja, berasa naksir lagi. Padahal sih, mungkin bukan benar-benar suka sama si orang baru ini. Mungkin - ya itu tadi - dia pas lagi bisa nyediain obat merah dan perbannya.
Tapi nanti kalau udah kering lukanya, belum tentu ternyata kita benar-benar suka sama dia.
http://ngerumpi.com/
Posted in: tips berpacaran